Dentingan piano lagu Für Elise karangan Ludwig van Beethoven selalu ku dengar setiap ku memasuki rumah sepulang sekolah. Ya gadis anggun yang tengah melentikkan jarinya ke material putih hitam itu adekku namanya Mona, dia seumuranku namun beda 5 menit setelah ku lahir di dunia.
“Lisa” teriak mama
Tanpa meghiraukan suara itu, aku langsung masuk rumah dan hampir menaiki tangga.
“Lisa” teriakkan mama untuk kedua kalinya. Akupun berhenti sejenak dari langkah kaki yang telah menginjak tangga pertama.
“Tidak sopan! Masuk ke dalam rumah tanpa permisi, lihat baju kamu berantakan sekali, pulang jam segini dari mana saja kamu?” bentak mama cukup keras.
Tanpa berpaling badan aku menjawab “Bukan urusan mama”.
“Kamu ini maunya apa sih, selama ini mama cukup sabar menghadapi kamu. Tapi lama-kelamaan kamu semakin kurang ajar terhadap mama. Lihat itu Mona walaupun dia tak seberuntung kamu, dia bisa membuat mama bangga terhadapnya. Sedangkan kamu, Apa.. apa yang bisa mama banggakan!” hujat mama.
Itu.. itu.. dan itu.. yang setiap hari dan selalu kudengar dari perkataan mama, sungguh sakit mendengarnya. Aku selalu diam tanpa menanggapi ucapan itu. Namun kali ini aku sungguh meradang, direndahkan seperti itu. “Ma… bukanya mama setiap hari yang selalu diperhatikan itu hanya Mona, Mona, dan Mo
... baca selengkapnya di Aku Dia Tak Sama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Rabu, 25 November 2015
Aku Dia Tak Sama
Selasa, 24 November 2015
Wiro Sableng #123 : Gondoruwo Patah Hati
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA
TUBUH SI NENEK BERGETAR KERAS, BASAH OLEH KERINGAT. RACAU DARI MULUTNYA SEMAKIN KERAS PERTANDA APAPUN YANG TENGAH DILAKUKAN PEREMPUAN TUA INI AKAN SEGERA MENCAPAI PUNCAKNYA. DALAM KEADAAN SEPERTI ITU MENDADAK DI UDARA PAGI TERDENGAR SUARA BERDESING. SATU BENDA HITAM MELESAT SEPERTI JATUH DARI LANGIT, MELAYANG TURUN DAN BLUKK! JATUH TEPAT DI PANGKUAN SI NENEK. SUARA RACAU SI NENEK LENYAP, BERGANTI DENGAN JERITAN KERAS. TUBUHNYA TERHENYAK JATUH KE BATU BESAR, LALU TERGULING KE BAWAH DAN TERJENGKANG DI TANAH. DI PANGKUANNYA SAAT ITU, SEOLAH LENGKET, MELINGKAR SOSOK SEORANG ANAK LELAKI BERUSIA SEKITAR DUA BELAS TAHUN, BERPAKAIAN HITAM, BERAMBUT JABRIK. "BOCAH JAHANAM! KAU YANG JADI GARA-GARA! KUBUNUH KAU!".
PERAPIAN telah lama padam. Dinginnya udara men-jelang pagi itu terasa semakin mencucuk. Di samping perapian tergolek bergelung sosok seorang pemuda berpakaian biru. Tampaknya dia tertid
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #123 : Gondoruwo Patah Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Minggu, 22 November 2015
Tak Menulis Apa-Apa
… coba saja lihat baik-baik didaftar penulis-penulis buku terkenal namamu tak tercatat bukan prestasi yang kau tak punya bukan kurang kekayaan harta benda bukan pula tiadanya pengetahuan dan pengalaman masalahnya hanya satu saja seperti masa-masa sebelumnya tahun ini pun kau tak menulis apa-apa …
Puisi asal-asalan itu pernah saya buat untuk menyemangati diri menulis lagi. Sebab salah satu identitas diri saya adalah “penulis”, orang yang meluangkan waktu untuk menulis; menyebabkan lahirnya karya tulis. Jadi, kalau ada tahun yang berlalu tanpa satu karya pun diterbitkan, maka saya harus menyindir diri sendiri untuk kembali ke jalan yang benar hehehe.
Wahai orang-orang hebat luar biasa; wahai orang-orang kaya raya; wahai kaum cerdik cendikia Indonesia; menulislah, berbagilah, jangan simpan pengetahuan dan pengalaman Anda untuk dibawa mati.
Anda sudah saya peringatkan. Selanjutnya terserah Anda!
* Andrias Harefa, Penulis 35 Buku Best-Seller. Info pelatihan penulis telepon 021-460 5757: 0815 8963 889; www.andriasharefa.com
... baca selengkapnya di Tak Menulis Apa-Apa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Sabtu, 21 November 2015
Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti
Seri : Bu Kek Siansu #07
Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
Anak laki-laki berusia kurang lebih sepuluh tahun itu mengintai dari kaca jendela dengan muka marah, mata merah dan gigi berkerot saking marah dan sedihnya menyaksikan keadaan di ruangan dalam rumah gedung ayahnya. Ruangan itu luas dan terang-benderang, suara tetabuhan musik terdengar riuh di samping gelak tawa tujuh orang pembesar Mancu yang sedang dijamu oleh ayahnya. Dari luar jendela ia tidak dapat menangkap suara percakapan yang diselingi tawa itu karena amat bising bercampur suara musik, akan tetapi menyaksikan sikap ayahnya terhadap para tamu pembesar itu, anak ini menjadi marah dan sedih. Ayahnya bicara sambil membungkuk-bungkuk, muka ayahnya yang biasanya bengis terhadap para pelayan dan angkuh terhadap orang lain, kini menjadi manis berlebih-lebihan, tersenyum-senyum dan mengangguk-angguk, bahkan dengan kedua tangan sendiri melayani seorang pembesar yang brewok tinggi besar, menuangkan arak sambil membungkuk-bungkuk.
Ayahnya yang dipanggil ke kanan kiri oleh para pembesar, menjadi gugup dan kakinya tersandung kaki meja, guci arak yang dipegangnya miring, isinya tertumpah dan sedikit arak menyiram celana dan sepatu seorang pembesar lain yang bermuka kuning. Anak itu dari luar jendela melihat betapa pembesar ini melototkan mata,
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#07 - Pendekar Super Sakti Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 19 November 2015
Kepiting Marah
Beberapa tahun yang lalu, teman saya mengajak saya memancing Kepiting. Bagaimana cara memancing Kepiting?
Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil. Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju Kepiting yang kami incar, kami mengganggu Kepiting itu dengan batu, menyentak dan menyentak agar Kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka Kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram, capitnya akan mencengkeram batu atau tali dengan kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor Kepiting gemuk yang sedang marah.
Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih karena di bawah wajan itu ada sebuah kompor dengan api yang sedang menyala.
Kami celupkan Kepiting yang sedang murka itu ke dalam wajan tersebut, seketika Kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.
Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kec
... baca selengkapnya di Kepiting Marah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Jumat, 06 November 2015
Bertemu Dengan Tuhan
Beberapa hari yang lampau saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi di salah satu hotel bintang lima di pusat kota Amsterdam, maka dari itu saya harus melewati daerah kumuh tempat para gelandangan dan pecandu disitu.
Tiba-tiba saya mendengar panggilan "Selamat pagi Tuan!", saya menoleh kebelakang dan saya melihat seorang pengemis tua dengan wajah yang kotor, dekil dan bau alkohol rupanya ia sudah ber-minggu2 tidak mandi. Pakaiannya pun bau dan kotornya sudah tak terlukiskan lagi. Pengemis ini sedang memegang cangkir besar yang berisikan kopi panas. Ia menawarkan kepada saya "Maukah Bapak minum seteguk dari air kopi saya?"
Dalam hati saya jangankan minum dari cangkirnya dekat dengan diapun rasanya sudah muak dan jijik, apalagi kalau melihat kumis dan jangutnya yang masih penuh dengan sisa2 makanan dari kemarin. Disamping itu kalau saya minum dari cangkir bekas dia, jangan2 nanti saya akan ketularan penyakit AIDS?
Logika dan otak saya melarang saya untuk menerima tawaran tsb, tetapi hati nurani saya menganjurkannya:
... baca selengkapnya di Bertemu Dengan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Cintaku Setahun Jagung
__ AWAL KISAH INI BERMULA __
Tiga tahun lalu, hmm.. Sudah tiga tahun semenjak itu. Yah, tiga tahun lalu dia selalu mengisi hari-hari ku. Kebanyakan orang mengatakan fase itu adalah pacaran, ketika seseorang sangat spesial di hati kita, dan dia sangat sangat sangat spesial untuk hatiku. Seperti orang bilang, aku pun merasa dan menganggap dia sebagai pacarku. Yah, dia adalah pacarku.
Panggil saja dia Amy.. Keluarga dan sahabatnya selalu memanggilnya dengan nama itu. Amy. Sebenarnya dia adalah seorang puteri yang berasal dari sebuah kerajaan. (* eh, jaman sekarang masih ada kerajaan? # ya adalah, kerajaan cinta di hatiku.. He) Dia memang seorang puteri, seorang Yulia Putri.
__ SEBUAH ALASAN, PERLUKAH? __
Aku benar-benar tak pernah tau, alasan apa yang membuat aku sangat suka sama dia. Bahkan aku bisa gila rasanya bila tidak bertemu dengannya. Haaahh.. Cintaku padanya sangat keterlaluan, terlalu dalam, terlalu besar dan terlalu sangat deh pokoknya. Anehnya, aku juga tak pernah tau cinta seperti apa yang dia suguhkan padaku. Hingga saat ini hatiku masih cinta, tetap mencintai dia. “Oh Tuhan, apakah dia tau?” Apakah aku harus mencari sebuah alasan untuk mencintainya? Perlukah?
March in Love.. Hampir mirip judul film kan “Paris in love”, (sepertinya gak mirip, tapi lumayan miriplah.. hehe.).
Setelah melewati hari-hari yang mendebarkan, akhirnya kami resmi pacaran yang sempat di syahkan oleh sebuah permen
... baca selengkapnya di Cintaku Setahun Jagung Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Rabu, 04 November 2015
Pelita Hati yang Kerontang
3 Desember di bumi Jatisari
Awan hitam menyelimuti pagi itu. matahari seakan enggan menunjukkan kegagahan sinar putihnya. Nyanyian istiqomah burung pipit tak lagi terdengar di seantero telinga manusia, seakan mereka berjanji tuk puasa bersama. Adakah mereka tahu dan memberikan sinyal kedaruratan akan terjadinya peristiwa yang mendukakan salah satu madrasah di bumi ini.
Ya… mereka tahu akan pagi yang mendukakan setiap insan. karena pada pagi itu Niwa sang wanita sholehah nan sabar dipanggil sang pemilik cinta dan kesabaran yang sesungguhnya. Tak begitu lama Niwa ku kenal, namun kepribadian yang begitu mengasyikkan dan berbeda banyak dengan kebanyakan pribadi orang sekarang serta selalu memberikan nasehat bagi insan yang berpikir.
Ingat benar Aku disaat Niwa dengan semangat membonceng adiknya ke rumahku untuk mengumpulkan tugas tik yang menurut sebagian besar siswaku begitu kompleks dan merepotkan hingga menghabiskan waktu bersantainya.
Aku pun bertanya kepada dia “Ni, apakah kamu capek mengerjakan ini semua…?”
Niwa dengan senyum manisnya menjawab “ah, tidak kok Kak, ini tugas dan kewajiban saya sebagai siswa yang ingin
... baca selengkapnya di Pelita Hati yang Kerontang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1